Bintang Betelguese yang Memiliki Ukuran Raksasa Diprediksi akan Meledak

Mesujitekno.com - Salah satu bintang muda, Betelguese bertindak tak menentu seperti meredup tiba-tiba dan tidak stabil. Para peneliti memprediksikan bahwa bintang muda ini akan meledak atau akan melewati sebuah fase atau perubahan.

Bintang ini merupakan bintang di bahu Orion, rasi bintang ikonik dalam bentuk seorang pemburu yang memegang busur di langit malam. Namanya sendiri berasal dari bahasa Arab yakni "tangan orion". Jarak bintang ini dari bumi sekitan 700 tahun cahaya yang menjadikan tetangga dekat dengan galaksi kita ini.

Betelguese merupakan bintang yang memiliki sifat variabel, yang artinya ia akan meredup dan mencerah secara teratur dalam waktu tertentu. Betelguese saat ini berada dalam periode redup normal dalam beberapa bulan terakhir namun dalam kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut seorang profesor astronomi di Universitas Villanova, ED Guinan. Ia menjelaskan, kecerlangan Betelguese menurun tajam sejak Oktober dan saat ini 2.5 lebih redup dari biasanya. Pada awalnya, Betelguese menempati urutan kesembilan sebagai bintang paling terang di langit, dan saat ini kecerahannya turun menjadi peringkat ke-23.

Baca Juga

• Rusia Berhasil Membuat Jaringan Internetnya Sendiri

• 11 Calon Astronot yang Akan Terbang ke Mars

Padahal, Guinan menyebutkan bintang tersebut dalam setengah abad terakhir tidak pernah meredup secara agresif. Guinan serta rekan-rekannya sudah mengamati bintang raksasa ini sejak 1980 silam.

Menurut penelitian mereka, fenomena ini merupakan fase awal dari peledakan bintang atau sering disebut supernova. Hal ini karena usianya sudah mencapai 9 juta tahun, sedangkan bintang sebesar Betelguese biasanya tidak memiliki rentan hidup lebih dari 10 juta tahun.

Ketika sebuah bintang besar meledak, ia akan memberikan pertunjukan cahaya yang spektakuler, bahkan bisa dilihat disiang hari dari bumi. Bintang raksasa merah ini akan menyala dengan warna biru cerah selama tiga atau empat bulan dan akan memakan waktu sekitar setahun untuk memudar dan hilang.

Efek dari ledakan ini memang tidak akan menimbulkan bahaya langsung terhadap kehidupan di bumi, tetapi radiasi ultraviolet dari ledakannya dapat menghanguskan lapisan ozon di atmosfer bumi kita ini.