Media informasi online masa kini yang selalu update dengan konten menarik

Pakar Unair: PSBB Surabaya Raya Tahap Dua Berjalan Buruk

Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Surabaya Raya tahap dua memasuki hari terakhir pelaksanaannya, Senin (25/5). Pembatasan di Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Sidoarjo sudah berjalan empat pekan sejak 28 April lalu.

Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo menilai penerapan PSBB Surabaya Raya kali ini berjalan lebih buruk daripada pelaksanaan tahap pertama lalu.

"Kalau saya melihat PSBB tahap dua, lebih buruk dari pada tahap satu," kata Windhu, kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/5).

Windhu mengatakan kurva kasus positif virus corona di Surabaya Raya masih terus meningkat dari hari ke hari.

Dari data kemarin, pasien positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 3.642 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.975 kasus berada di Kota Surabaya, 503 pasien di Sidoarjo dan sebanyak 123 pasien di Kabupaten Gresik.

Berdasarkan kajian yang pihaknya lakukan, kata Windhu, penularan virus corona di Surabaya Raya juga masih dalam tingkat mengkhawatirkan.

"Jadi artinya kumulatifnya kurva itu menanjak terutama Surabaya, Gresik lumayan tapi masih ada peningkatan," katanya.

"Kalau saya melihat PSBB tahap dua, lebih buruk dari pada tahap satu," kata Windhu, kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/5).


Windhu mengatakan kurva kasus positif virus corona di Surabaya Raya masih terus meningkat dari hari ke hari.

Dari data kemarin, pasien positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 3.642 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.975 kasus berada di Kota Surabaya, 503 pasien di Sidoarjo dan sebanyak 123 pasien di Kabupaten Gresik.

Berdasarkan kajian yang pihaknya lakukan, kata Windhu, penularan virus corona di Surabaya Raya juga masih dalam tingkat mengkhawatirkan.

"Jadi artinya kumulatifnya kurva itu menanjak terutama Surabaya, Gresik lumayan tapi masih ada peningkatan," katanya.

Lihat juga: Polisi Jaga Kawasan Anyer yang Tutup saat Libur Lebaran
Menurut Windhu, kondisi tersebut diperburuk oleh situasi jelang lebaran Idulfitri 1441 Hijriah, di mana masyarakat justru abai dengan aturan-aturan PSBB terkait protokol kesehatan, seperti physical distancing, berkerumun dan bepergian keluar rumah.

"Apalagi menjelang lebaran kan, mal-mal buka ramai, orang jualan pakaian rame," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Windhu, sangat berisiko pemerintah melonggarkan PSBB Surabaya Raya setelah berakhir hari ini. Namun, ia mengaku tak memberikan rekomendasi apapun terhadap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.

"Jadi besok bagaimana apakah longgar atau tidak? Tim kami tidak memberikan rekomendasi, tim kami hanya menyampaikan kondisinya, masih berisiko tinggi, kalau tiba-tiba dilonggarkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Windhu mengatakan pelonggaran PSBB Surabaya Raya juga bakal semakin meningkatkan jumlah kasus positif. Menurutnya, langkah yang perlu diambil adalah memperpanjang dengan menerapkan sanksi tegas.

"Kalau kami lihat kan pelaksanaannya tidak sesuai dengan harapan. Karena tahap dua, ketika diperpanjang tidak dibarengi dengan perubahan pergub, perwali, perbup tidak ada perubahan apa-apa," kata dia.

Windhu menilai pemerintah daerah tak membuat aturan untuk menindak para pelanggar PSBB Surabaya Raya. Hal ini membuat aparat tak bisa bergerak menindak badan usaha di luar 11 sektor dikecualikan, seperti mal, pertokoan baju atau pakaian yang masih saja buka.

"Kalau melanggar itu harusnya ada tambahan sanksi denda administrasi, izin dicabut sementara, perusahaan atau toko yang diluar 11 area esensial dicabut sementara itu yang harusnya ada, kalau enggak sama aja dengan kemarin-kemarin," ujarnya.

Saat ini beredar informasi PSBB di Surabaya Raya akan diperpanjang pada tahap ketiga, hingga 9 Juni 2020. Namun informasi tersebut belum terkonfirmasi.

Surabaya Raya, meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Sidoarjo sudah melangsungkan PSBB sebanyak dua tahap selama pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Tahap pertama berlangsung pada 28 April sampai 11 Mei 2020. Kemudian, tahap kedua berlangsung dari 12 Mei sampai 25 Mei 2020. Masing-masing tahap PSBB berlangsung selama 14 hari. Dalam dua tahap PSBB ini terjadi lonjakan kasus positif Covid-19>

Berdasarkan data resmi Pemkot Surabaya, jumlah kumulatif kasus positif virus corona pada 11 Mei, hari terakhir PSBB tahap pertama, sebanyak 741 kasus. Lalu pada 24 Mei kasus positif mencapai 1.975.

Sementara itu dari data resmi Pemkab Gresik, jumlah kumulatif kasus positif virus corona pada 11 Mei sebanyak 37 kasus. Kemudian kasus positif pada 24 Mei naik menjadi 126 kasus.

Selanjutkan, jumlah kumulatif kasus positif virus corona di Kabupaten Sidoarjo pada 11 Mei sebanyak 188 kasus. Sedangkan pada 24 Mei kasus positif mencapai 503 kasus.

Sumber: cnnindonesia

No comments:

Post a Comment

Notes :
- Apabila ada produk atau hal lain yang ingin admin bahas tulis saja dikolom komentar
- Harap Berkomentar Sesuai Dengan Judul Bacaan
- Tidak Diperbolehkan Mempromosikan Barang Atau Berjualan